Ubah Balkon jadi Kebun, Cara Warga Cina Kelola Stres Selama Lockdown

Sariagri - Masyarakat Cina berupaya mencukupi kebutuhan pangan dan mengelola stres mereka di tengah lockdown yang dilakukan negaranya. Balkon rumah pun diubah menjadi kebun kecil untuk tanaman buah dan sayur. Melansir SCMP, penguncian ketat di Cina selama pandemi virus corona telah menarik perhatian pada kenyataan yang dianggap remeh oleh banyak orang yaitu ketahanan pangan bukanlah jaminan. Sekelompok kecil masyarakat Cina yang mengalami penguncian negaranya telah mengubah balkon mereka menjadi taman untuk mencapai kebebasan buah dan sayuran. Bertanam juga membantu meningkatkan kesehatan mental mereka. Salah satunya adalah Shi Huanglei, 39, seorang pekerja medis Shanghai yang tinggal bersama suami dan putrinya yang berusia 11 tahun. Dia mengatakan bahwa kebunnya telah membantu mereka makan makanan bergizi seperti tomat, selada dan stroberi. Shi juga menanam ketumbar dan kemangi untuk masakan yang lebih beraroma. Shi memulainya pada 2019 lalu ketika dia melemparkan biji tomat ke dalam pot tanpa banyak berpikir. Ketika biji tersebut tumbuh menjadi bibit, Shi pun ketagihan. "Saat itulah saya tertarik dengan berkebun sayur, dan saya mulai belajar dengan membaca buku dan mencari informasi yang relevan secara online,” kata Shi kepada SCMP. Putri Shi bernama Wenwen turut membantunya berkebun. Wenwen penasaran dan akhirnya bergabung dengannya dalam membaca buku dengan tips dan saran. "Sebelumnya, putri saya tidak tahu bagaimana sayuran dan buah-buahan tumbuh, tetapi sekarang dia dapat menulis tentang pengalamannya menanam sayuran di esai sekolahnya,” kata Shi. Shi yang merupakan tenaga medis telah direkrut sebagai personel pencegahan epidemi garis depan dan telah bekerja selama lebih dari 10 jam per hari sejak 28 Maret untuk memerangi wabah karena Omicron. Di tengah jadwalnya yang padat, Shi menemukan waktu untuk merawat tanamannya. Menurutnya, kegiatan tersebut membantunya mengelola kesehatan mentalnya selama pandemi. Kegiatan berkebun ini pun dilakukan oleh Zhong Liu di Shenzhen. Dia menumbuhkan kebunnya di balkon seluas 5,9 meter persegi. Zhong merupakan seorang ilustrator berusia 32 tahun. Saat kotanya memasuki penguncian pada 14 Maret, dia melakukan pemeriksaan sepintas untuk memastikan sayuran telah habis terjual. "Membeli sayuran lebih merupakan formalitas bagi saya selama penguncian kota,” kata Zhong. "Saya tidak khawatir karena saya tahu saya memiliki seluruh balkon sayuran untuk dimakan!" Balkon Zhong merupakan rumah bagi berbagai macam pohon buah dan sayuran termasuk buah persik, plum, markisa dan anggur. Zhong mulai menanam di balkonnya selama Festival Musim Semi 2020 ketika virus corona pertama kali muncul di Wuhan. "Rumah saya dikunci karena beberapa orang yang melarikan diri dari Wuhan ke Shenzhen ditemukan di kompleks dan positif Covid-19," kata Zhong. Zhong yang merasa tidak nyaman dan takut ketika membeli sayuran akhirnya memutuskan untuk mencari kegiatan dengan menanam sayuran di balkonnya. Awalnya dia memulai dengan bayam dan bawang putih. “Saya menyadari bahwa menanam sayuran lebih bermanfaat dan lebih mudah, dan membuat saya merasa sangat aman,” kata Zhong, yang memiliki pengalaman bertahun-tahun menanam bunga. Seperti kebanyakan tukang kebun, dia harus belajar sambil bekerja dan awalnya berjuang untuk memerangi hama dan penyakit tanaman. “Selama penguncian, saya menanam mawar Cina selain sayuran. Tapi mawar saya menjadi penuh dengan tungau, dan mereka memakan mentimun yang telah mekar dan berbuah, ”kata Zhong. Seperti Shi, Zhong mengatakan taman balkon sama berharganya sebagai penghilang stres, tempat untuk melepaskan kekhawatiran mereka dan menikmati pemandangan yang indah.
http://dlvr.it/SPF19p

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama